Contoh Teks / Naskah Drama Pendek 6 Orang

Posted on

Contoh Teks Drama Pendek – Pastinya anda sudah pernah dengar apa itu drama dan mungkin anda sudah pernah memainkan peran dalam drama. Drama sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Draomai yang memiliki makna seperti berlaku, berbuah dan bertindak. (src: wikipedia)

Drama merupakan sebuah perjalanan, kisah ataupun sebuah alur hidup yang memang di ceritakan kembali dan dapat di perankan oleh orang lain pada saat ini.

Sebelum akan memerankan sebuah tokoh pada drama, biasanya akan dilakukan pembuatan naskah drama terlebih dahulu. Naskah drama sendiri bisa berupa teks yang berisi komposisi dari drama yang di tulis di atas kertas tersebut.

Dalam pembahasan ini ada banyak sekali ulasan tentang contoh dari naskah drama yang baik dan benar. Seperti naskah drama pendek, naskah drama romantis, naskah drama komedi, naskah drama persahabatan, naskah drama rakyat, naskah drama lucu, naskah drama 6 orang, naskah drama musical, naskah dram legenda seperti timun mas, maling kundang, dan lainnya.

Baca juga: Contoh Teks Narasi

Contoh Naskah Drama Komedi Lima Orang

Siang itu ada lima sekawan yakni Aini, Ilmi, Munik, Firda dan Fuadah yang mempunyai janji bertemu untuk mengerjakan tugas setelah pulang  dari sekolah.

Aini : Kita nanti kerjakan tugas matematika di tempat yang biasanya, ya?

Ilmi : Bagaimana kalau di rumahnya Firda atau di balai desa saja?

Munik : Iya, kita kerjakan tugas di balai desa saja.

Ilmi : Baiklah, kalau begitu aku akan pulang kerumah untuk ganti baju dan makan dulu, setelah itu aku langsung ke balai desa.

Setelah mereka pulang ke rumah masing-masing dan jam telah menunjukkan pukul 4 maka Aini, Munik dan Firda segera berangkat ke balai desa. Namun Fuadah tidak jadi berangkat karena ia tertidu dan lupa bahwa ia telah membuat janji akan mengerjakan tugas bersama.

*Di balai desa*

Aini : Fuadah kemana ya? Sudah jam 5 kok belum datang juga.

Munik : Apa jangan-jangan ia lupa kalau sekarang kita mau mengerjakan tugas bersama?

Firda : Mungkin saja dia mengira jika mengerjakan tugas di rumahnya maka dia menunggu di rumah. Sebaiknya kita datan ke rumahnya saja.

Ilmi : Munkin juga dia ada urusan mendadak dan lupa untuk memberitahu kita. Sebaiknya kita disini saja menungu Fuadah sambil mengerjakan tugasnya.

Akhirnya mereka berempat pun mengerjakan tugas bersama-sama sambil menunggu kedatangan Fuadah. Setelah jam menunjukkan pukul setengah 6 sore, nampak ada anak laki-laki yang berlari dengan terengah-engah.

Ilmi : Nah itu Fuadah, akhirnya datang juga.

Munik : Kenapa dia sampai berlari seperti itu sih seperti sedang dikejar hantu dan masih menggunakan seragam sekolah juga?

Fuadah : Hey teman-teman, kenapa kali sudah disini sepagi ini? Apakah kalian tidak takut jika terlambat sekolah?

Seketika Aini, Imi, Munik dan juga Firda tertawa terbahak-bahak.

Munik :  Fuadah ini masih sore, pasti kamu baru bangun tidur ya?

Ilmi : Makanya Fu, inilah akibatnya kali tidur sampai hampir petang

Wajah Fuadah memerah karena merasa sangat malu dan menyesal.

Contoh Naskah Drama Persahabatan Enam Orang

Siang itu ketika jam istirahat sekolah sudah berbunyi, Dilta, Ana, Zita, Ubed, dan Fikri segera ke kantin untuk memesan makanan sambil berbincang bersama.

Dilta : Kalian tahu tidak kalau dalam 3 hari ini Ajib tidak masuk sekolah? Apa Ajib sedang sakit ya?

Ubed : Tidak tahu ya tapi aku kemarin sore lihat Ajib, dia duduk termenung di teras depan rumah saat aku ke warung yang  berada di dekat rumahnya. Aku sempat bertanya kenapa dia hanya melamun seperti itu dan tidak masuk sekolah selama berhari-hari. Tetapi Ajib tidak menjawab apa-apa dan beralasan jika belakangan ini dia selalu bangun kesiangan.

Ana : Hmmmm tidak mungkin sekali kalau Ajib bisa bangung kesiangan, mengingat dia itu anak yang sangat rajin dan selalu bangun ketika subuh. Apa Ajib mempunyai masalah dan tidak ingin berbagi kepada siapa-siapa?

Zita : Oh iya aku baru ingat, tiga hari yang lalu ketika aku pulang sekolah. Ibuku cerita kalau dia melihat Ajib sedang berjualan di pasar untuk membantu Ibunya. Bukannya hari itu adalah hari pertama Ajib tidak masuk sekolah?

Fikri : Sebaiknya ketika pulang sekolah nanti kita berkunjung ke rumah Ajib untuk mengetahui apa yang telah terjadi padanya hingga tidak masuk sekolah berhari-hari.

Ana, Zita, Ubed dan Dilta pun setuju dengan usulan dari Ari. Menjelang sore hari mereka sudah berkumpul untuk berangkat bersama ke rumah Ajib. Disana mereka telah melihat Ajib sedang merapikan barang dagangan ibunya.

Ajib : Ada apa teman-teman? Kok kalian mendadak kesini? Mari duduk dulu.

Dilta : Sebenarnya kami semua kesini hanya untuk memastikan saja alasan apa yang membuat kamu sampai tidak masuk sekolah selama 3 hari. Karena kamu adalah sahabat kami yang paling rajin jadi kami khawatir jika kamu punya masalah yang  disembunyikan.

Ana : Sebaiknya kamu menceritakan kepada kami apa sebenarnya masalah kamu, Jib.

Ajib : Sebelumnya maaf ya teman-teman, aku memang tidak pernah menceritakan tentang masalahku karena aku aku sangat malu dan tidak ingin menyusahkan mereka. Aku  ikut bekerja untuk membantu ibu supaya bisa meringankan biaya sekolah karena memang tidak mampu mambayar Spp sekolah dan kasihan melihat ibuku yang bekerja sendirian.

Zita : Jika seperti itu masalahnya, besok sore kami akan membantu kamu keliling untuk menjual daganganmu Jib. Iya kan teman-teman?

Dilta : Ibuku juga seringkali membeli dagangan ibumu karena memang ikan dan sayurnya selalu segar. Jajan pasarnya juga sangat enak, nanti aku akan coba untuk tanya ke ibu sehingga bisa menawarkan jajanan Ibumu ke teman-teman arisannya.

Ajib : Terimakasih ya, kalian semua memang merupakan sahabat terbaikku.

Contoh Naskah Drama Lucu Tujuh Orang

Di sebuah desa terdapat sepasang suami-istri yang sudah renta, mereka ini semua tinggal berdua dikarenakan anak-anak mereka semuanya sudah pergi merantau. Suaminya sedang duduk di teras rumah,

Kakek: mama, buatkan papa teh dong!.

Nenek: tidak perlu lagi panggil aku mama, kita ini sudah tua, sudah jadi kakek nenek. Anak-anak kita saja sudah dewasa dan sudah mempunyai anak.

Kakek: ya sudah, nek tolong buatkan teh untuk kakek ya!.

Nenek: memangnya aku ini terlihat sudah sangat tua apa sampai panggil nenek?.

Kakek: loh, bagaimana sih tadi dipanggil maka tidak mau sekarang dipanggil nenek marah?.

Tetangga yang juga mendengar keributan dari kakek nenek itu pun ikut menimpali,

Pak Yusuf: kalian selalu saja bertengkar, seperti pasangan remaja yang masih pacaran saja.

Kakek: maunya memang seperti itu, tapi apa daya kulit juga sudah mengendur seperti ini.

Bu Yusuf: memangnya jika kulit sudah kenur itu disebut tua ya?

Nenek: dia itu selalu berlagak seperti remaja saja, padahal untuk mengangkat kursi saja kentutnya ikut keluar.

Tiba-tiba saja datang Bu Fatma yang merupakan anak pertama dari suami-istri renta tersebut beserta membawa anaknya Irma dan suamianya Pak Adam. Bu karni pun membawa banyak oleh-oleh yang di berikan kepada kakek dan nenek.

Kakek: Fatma, sudah berapa tahun kami tidak ke rumah ayah dan ibumu ini?

Irma: kakek ini memang pikun ya, baru sebulan yang lalu kami berkunjung kemari.

Nenek: kakekmu ini memang pikun, kadang sampai lupa jika dia sudah makan hingga mencapai 5 kali dalam sehari.

Pak Adam: wah, bisa-bisa bapak badannya akan gendut seperti pemain sumo lho.

Bu Fatma: jika badan bapak gendut seperti itu, kasihan ibu dong nanti di senggol sedikit saja langsung jatuh.

Nenek: ehh, kamu kita ibu ini tidak mempunyai kekuatan untuk dapat melawan badan sumo bapakmu itu?. Tenaga ibu ini masih kuat layaknya anak muda lho ya.

Bu Yusuf: rupanya suami istri memang sama saja, tidak ada yang mau kalah dan mengaku muda.

Contoh Naskah Drama Singkat Delapan Orang

Pada pagi hari di sebuah sekolah SMA, Dika berlari menghampiri Dian, Andin, Meri, Cika, Andre,  Roni, dan juga Fatimah.

Dika: hey teman-teman kemarin ada salah satu dari teman kita yang kena polisi dan di tahan karena terlibat kasus narkotika.

Andin: iya, kemarin aku juga mendengar kabar burung itu, tapi aku tidak mengetahui siapa anak yang di tahan itu.

Meri: kalau tidak salah sih, pasti anak itu mempunyai masalah sehingga dia bisa sampai menggunakan barang haram seperti itu.

Cika: aku dengar sih, kalau tidak salah yang dia itu namanya Tino dan dia itu anak kelas sebelah kita itu.

Fatimah: ya ampun, kasian ya dia, pasti dia itu memiliki masalah makanya sampai mencoba obat terlarang untuk pelariannya. Akan tetapi disisi lain dengan adanya kerjaan seperti ini malah merusak masa sekolah kita.

Andre: Namun, bisa juga dia itu adalah korban atau karena dijebak oleh orang. Kita pastinya tidak boleh juga asal menuduh sebagai seorang pengguna apalagi belum adanya bukti yang kuat.

Meri: setahu aku, Tino adalah anak dari keluarga yang cukup mampu tapi dia itu kurang sayang dari kedua orang tuanya.

Dika: iya benar kata Meri, sekarang ini memang sangat banyak oknum yang tidak bertanggung dengan menjebak maupun mencari korban.

Cika: saat ini memang tengah maraknya kasus dari Narkotika dikalangan para remaja. Hampir setiap hari kasus serupa akan di tayangkan di televisi.

Fatimah: kita memang di tuntut untuk lebih pandai dalam memilih teman untuk bergaul dan selalu mewaspadai orang asing di sekitar kita.

Ana : kasih sayang dari kedua orang tua memang sangat penting dalam kehidupan remaja yang masih sangat labil. Jika saja sampai orang tua masih mengabaikan anak- anaknya nantinya mereka pun akan masuk dan terjerumus dalam dunia bebas.

Roni: tapi yang aku dengar, dia tidak sampai di penjara karena dia masih dibawah umur. Dia hanya akan mengikuti tahap rehabilitasi dan kedua orang tuanya juga di selidiki mengenai kelanjutan dari ketidak tahuan mereka sebagai orang tua mengenai anaknya yang telah sering memakai narkotika seperti itu.

Fatimah: semoga saja setelah menjalani tahap rehabilitasi, Toni dapat sembuh dan bisa masuk  sekolah seperti biasanya ya.

Dika: semoga saja, apalagi perjalanan hidup kita ini masih cukup panjang. Dengan usia kita ini adalah usia dimana kita bisa menemukan jati diri serta bisa merencakan masa depan. Akan sangat di sayangkan apabila tindakan buruk yang kita lakukan saat ini bisa menghancurkan masa depan kita semua.

Fatimah: Mari kita saling mendukung satu sama lain dan selalu mengingatkan agar kita semua tidak sampai terjerumus ke dalam sebuah pergaulan yang tidak baik yang bisa membuat masa depan kita hilang. Kita juga perlu untuk menguatkan iman dan terbuka dengan orang tua, keluarga dan juga teman dekat jika mempunyai masalah. Sehingga kita pun tidak sampai depresi sehingga bisa melakukan hal- hal yang di larang seperti menggunakan Narkotika.

Contoh Naskah Drama Musikal Sembilan Orang

Rina adalah salah satu siswi dari sebuah SMA, dan dia ini sangat berbakat dalam bidang seni, sastra dan juga musik. Sudah banyak karya- karyanya yang akan selalu memenuhi dinding mading di sekolah dan bahkan ada juga yang di muat ke beberapa Koran dan juga majalah. Hari ini Rani akan kedatangan teman- teman dari sekolah yang ingin melihat langsung karya- karya yang di buat oleh Rani yang belum pernah di publikasi.

*Di rumah Rana*

Rani: wah, sudah datang semua. Ayo masuk ke dalam, maaf ya rumah aku sempit.

Bian: kita juga minta maaf karena sudah merepotkan kamu, Rani.

Rani: aduh, tidak apa teman- teman. Malah aku sangat senang dengan kalian yang mau berkunjung ke rumahku ini dan tertarik untuk melihat bagaimana karyaku.

Elysa: kamu memang sangat hebat Rani!. Puisi yang kamu buah memang selalu berhasil menyentuh hati dari siapa saja yang membacanya.

Rani: kamu ini bisa saja EL. Aku juga masih perlu banyak belajar, lagi pula karyaku ini masih tidak ada apa- apanya jika dibandingkan dengan para sastrawan lainnya.

Arinda: tapi jika terus untuk diasah, suatu saat nanti pasti karya kamu ini bisa menyaingi sastrawan yang terkenal.

Dahu: iya Rani, kami juga memang ingin sekali untuk melihat karya- karyamu yang belum pernah di publikasikan. Apakah boleh?.

Andin: sekalian juga kita ingin belajar dari kamu, supaya nantinya nilai pelajaran sastra kita bisa membaik.

Afwan: aku juga sangat ingin di ajarkan bagaimana membuat puisi yang bagus, agar nanti jika ada ujian sastra aku tidak akan mengalami kesulitan.

Rani: boleh saja, ayo kita semua masuk ke dalam kamarku!. Disana sangat banyak karya- karyaku yang sudah lama tersimpan dan belum pernah di publikasikan.

Mereka pun langsung masuk ke dalam kamar Rani.

Jihan: wah, ternyata kamu juga pintar melukis ya, Rani. Kenapa kamu tidak pernah memasang lukisan kamu di masing sekolah?. Aku jamin pasti banyak yang suka.

Rani: sebenarnya lukisan ini adalah lukisan terakhir yang aku buat, karena ayahku tidak pernah suka jika melihatku melukis sehingga memintaku untuk fokus pada sekolah. Karena pada saat melukis aku bisa menghabiskan waktu hingga berjam- jam sampai lupa belajar.

Khusnul: lalu, bagaimana dengan karyamu yang lainnya seperti karya puisi dan karya sastra lainnya?.

Rani: jika itu, ayahku tidak akan tahu karena jika membuat puisi dan karya sastra yang lainnya, pasti ayahku menganggap aku tengah belajar.

Khusnul: lalu, ibumu sendiri bagaimana?.

Rani: kalau ibuku memang setuju saja dan membiarkan aku untuk bisa mengembangkan bakat dan minatku ini.

Bian: aku dengar kamu juga pandai dalam menyanyi ya, Rani?.

Rani: sebenarnya tidak terlalu pandai, hanya saja aku sering menulis lirik lagu serta menyanyikannya dengan memakai gitarku.

Elysa: kamu memang sangat hebat Rani!. Tidak hanya pintar sastra tapi kamu juga bisa memainkan alat music seperti gitar.

Arinda: coba kamu nyanyikan salah satu lagu yang kamu ciptakan dong, kami kan juga ingin mendengarnya.

Rani: aku itu tidak pandai jika urusan bernyanyi, karena aku hanya menciptakan lirik dan membuat aransemen musik saja.

Dahu: ayolah Rani, jangan malu-malu dong.

Rani: baiklah kalau begitu.

Rani akhirnya mulai memetik senar dari gitarnya dan menyanyikan lagu ciptaannya. Teman-teman yang lain pun hanya mendengarkan dan juga menikmati suara Rani yang beradu dengan suara petikan senar gitarnya. Sesudah Rani menyudahi lagunya, semua teman-temannya juga memberikan tepuk tangan yang cukup meriah.

Andin: wah, aku jadi ingin belajar untuk bisa memainkan gitar juga.

Afwan: Rani, kamu bisa kan mengajari kita memainkan gitar?.

Rani: tentu saja bisa teman-teman, tapi tidak sekarang ya, karena besok pagi kita kan ada ujian sastra.

Jihan: iya baiklah, Rani. Kapan-kapan kita bisa main lagi ya ke rumah kamu?.

Rani: oke, jangan sungkan untuk datang.

Khusnul: kalau begitu, kita sekarang pamit dulu ya. Terima kasih ya Rani atas waktunya.

Rani : iya sama-sama. Tidak masalah.

Baca juga: Contoh Teks Anekdot Dialog

Contoh Naskah Drama Bahasa Jawa Sepuluh Orang

Ing deso Beru menyelenggarakan patemoning pemuda ing 40 tahun.

(Asih, Anton, Jamal, Nurul, Towi, Dian, Tomi, Tito, Irul, lan Adip)

Asih: dino ini kita bakal nentokno apa saja kegiatan sing iso bermanfaat lan lomba sing di anakake nganggo memperingati 40 tahun desa Beru. Opo ono usulan sing luwih inovatif soko kalian?. Utawo kita nganggo lomba-lomba yang koyo tahun wingi?.

Anton: kita iki yo kudu mikir babagan kegiatan lan kompetisi sing rada beda supoyo wong- wong deso orang bosen.

Jamal: aku sih pengen ngajak nyengkuyung lomba puisi lan nyusun babagan lingkungan deso. Supoyo bocah-bocah iso lebih mengekspresikan diri teko pemikiran lan keterampilan teko sastra lan seni lainne.

Nurul: setuju, sakliyani iso ngasah bakat. Kontes puisi iki iso di gunakake sarana pendidikan kanggo wong- wong mau.

Towi: aku pengen ngusulake kegiatan sajrone karya bakti, kita iki bakal biso mbantu anak yatim piatu lan wong miskin. Dadi ora mung ing deso kita nanging ngajak deso-deso tetangga.

Dian: aku senang banget karo usulane Towi, supaya kita ini orang seng ing dina kuwi tapi kabeh ini di anggep minangka wong teko deso.

Tomi: tapi kita iki kudu mbetahaken katah dana kanggo kegiatan iki.

Tito: aku tak nggawe proposal sing di tujukake kanggo kepala desa bagian kegiatan desa, menganai opo wae kompetisine lan biaya sing di butuhake. Sak durunge kita kudu dibagi dari sopo sing nyekel kegiatan balapan lan sopo sing nyekel kegiatan baksi sosial.

Irul: kita iki bakale mbagi sumbangan duwit opo barang?. Yen barang kui saya sukarela lan sesi pameran.

Adip: ya, kita pancen kudu mendistribusikan barang- barang keperluan koyo beras, gulo, lengo dadi asih ambek nurul seng nyekel kegiatan iki.

Jamal: kanggo konsumsi seng umum, aku ngusulake nggawe beras kuning ambek es buah dadi lebih bervariasi lan pangangane sing menarik.

Irul: iyo, terus dian karo anton sing mbagi konsumsine.

Anton: oke, aku setuju wae.

Towi: kanca-kaca liyone sing orang kebagian tugas iso gabung karo aku kanggo nyiapake peralatan lan dekorasi panggunge.

Tito : Oke, kita teruske esuk maneh.

Gravatar Image
"Berpikir positif adalah salah satu cara terbaik ketika tidak punya pilihan."