Cara Menghitung Passing Grade Yang Benar

Cara Menghitung Passing Grade SBMPTN – Passing Grade adalah suatu persentase dimana anda harus sesuai dengan persentase yang telah ditentukan oleh salah satu jurusan. Sistem passing grade dalam satu jurusan memiliki sifat dinamis, yang dimana pada suatu  waktu dapat berubah-ubah dengan sangat tinggi ataupun bisa sangat rendah, Jadi standarisasi dalam passing grade mempunyai penilaian yang tersendiri untuk setiap tahunnya,terdapat kemungkinan apabila tahun yang sebelumnya memiliki daya saing tinggi maka passing grade akan menjadi tinggi dan begitu pun sebaliknya apabila memilki daya saing rendah kemungkinan terjadi penurunan passing grade.

Passing grade sebenarnya bukan suatu acuan yang  menentukan anda lulus ataupun tidaknya untuk dapat masuk ke dalam suatu jurusan. Hanya sebagai seleksi apakah nilai yang sudah anda miliki layak atau tidak ditambah dengan pesaing terdekat yang biasanya nilai semakin tinggi maka tentunya peluang juga akan semakin besar tergantung dari para pesaing .

Baca juga: Cara Menghitung Skor TOEFL

Untuk menentukan Passing grade ternyata tidak bersumber dari kampus, Namun melalui berbagai lembaga survey, untuk penggunaan passing grade juga dapat menggunakan aplikasi yang telah disediakan dan di buat dengan sedemikian rupa untuk dapat menghitung passing grade. Akan tetapi, disini anda juga dapat mempelajari tentang bagaimana trik dan cara untuk menghitung sebuah passing grade agar anda bisa membuat pola latihan yang terstruktur untuk dapat menghadapi SBMPTN yang sangat penuh dengan misteri. Berikut ada beberapa penjelasan dan bagaimana cara menghitung passing grade dengan manual. Namun sebelumnya ada beberapa kekeliruan dalam persoalan memahami passing grade diantaranya:

  • Umumnya, PTN manapun tidak akan memberi bocoran apapun tentang passing grade kepada pihak-pihak tertentu. Jadi, passing grade yang kita ketahui ini merupakan buatan bimbel yang dengan sengaja dibuat sebagai referensi kelulusan dan kemampuan untuk menjawab soal.
  • Passing grade adalah suatu hal yang memiliki sifat dinamis atau selalu berubah-ubah dalam setiap tahunnya. Dalam arti,dalam setiap periode SBMPTN memiliki standar tersendiri untuk jurusan-jurusan tertentu dalam setiap tahunnya.
  • Sejatinya passing grade bukanlah patokan untuk menentukan standar kelulusan dalam SBMPTN. Tetapi ketatatan karena SBMPTN Meiliki tujuan untuk menyeleksi yang terbaik diantara yang paling baik. Maka memerlukan perhitungan yang khusus dan beberapa strategi yang akhirnya muncul perhitungan passing grade

Cara Menghitung Passing Grade

Passing Grade = [((B x 4) – ( S x 1)) : JS x 4] x 100%

Keterangan:

  • B = Jumlah jawaban benar
  • S = Jumlah jawaban salah
  • JS = Jumlah soal

Proporsi bobot SBMPTN adalah sebagai berikut:

  • Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA) : 30%
  • Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) : 70 %

Cara menghitung passing grade adalah sebagai berikut:

Pertama-tama hitung nilai TKPA, rumusnya adalah:

((4 x (total benar) – (total salah)) : (4 x total soal TKPA)) x 100% = nilai TKPA

Lalu hitung nilai TBSP dengan rumus berikut:

((4 x (total benar) – (total salah)) : (4 x total soal TBSP)) x 100% = nilai TBSP

Terakhir, nilai passing grade terakhir dihitung sebagai berikut:

(30% dari nilai TKPA + 70% dari nilai TBSP) / 100 = Passing Grade

Contoh Soal

1) Hari pertama (TKPA), Adi menjawab 25 Soal SBMPTN dengan benar dan 25 soal dengan salah, dan 25 soal tidak dijawabnya.

Cara menghitungnya:

[(25 x 4) – (25 x 1) : (75 x 4)] x 100% = 25 %

30% dari 25 = 7,5

2) Hari kedua, Adi menjawab 40 Soal dari buku SBMPTN dengan benar dan 10 soal dengan salah, dan 25 soal tidak dijawabnya.

Cara menghitungnya:
[(40 x 4) – (10 x 1) : 75 x 4] x 100% = 50%

70% dari 50 = 35

Passing grade Adi adalah = (7, 5+ 35) : 100% = 42,5%

Jadi Passing Grade Adi pada Ujian SBMPTN adalah 42,5%

Baca juga: Cara Menghitung Nilai IPK

Angka Passing Grade Tidak Ada yang Valid

Setiap kampus memang tidak pernah mengeluarkan nilai passing grade mereka secara resmi. Atau kata lain, passing grade yang selama ini diperoleh dari berbagai tempat Bimbingan Belajar dan media online bukanlah angka valid namun hanya prediksi saja.

Misalnya saja Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia mempunyai 200 kuota untuk mahasiswa baru. Kemudian suatu lembaga Bimbel menyebutkan bahwa calon mahasiswa harus mencapai nilai sampai 50% dari nilai maksimal soal SNMPTN supaya dapat diterima di fakultas tersebut.

Ternyata setelah seleksi SNMPTN dilakukan, nilai tertinggi peserta SNMPTN hanya mencapai sekitar 49,5% saja. Apakah para peserta tersebut akan ditolak dan membiarkan 200 kuota mahasiswa baru akan menjadi kosong?

Tentu saja tidak.

Namun sebaliknya, dengan kuota yang sama (200) dan nilai passing grade 50%, ternyata sebagian besar peserta SNMPTN berhasil untuk mencapai persentase passing grade dengan nilai 55%. Apakah semua peserta yang memiliki nilai passing grade 55% tersebut akan diterima?

Tentu saja tidak.

Dari penjelasan tersebut kita bisa melihat gambaran bahwa passing grade tersebut bukanlah angka yang pasti. Akan lebih baik jika anda  mempersiapkan diri untuk bersaing di SNMPTN dan tentukan nilai passing grade anda sendiri yang dimana nilainya jauh di atas nilai passing grade yang tersebar di luar sana.

Update Berita Terbaru di Google News