Korespondensi Satu Satu Himpunan Matematika



Korespondensi Satu-Satu – Matematika merupakan salah satu pelajaran penting yang bisa berguna dalam kehidupan sehari-hari. Tak mengherankan apabila kemudian matematika menjadi pelajaran wajib mulai dari duduk di Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).



Tentu saja pelajaran tersebut disesuaikan dengan kemampuan setiap kelas. Misalnya untuk TK matematika yang diajarkan sangat sederhana. Seperti belajar menghitung. Lalu pada sekolah dasar mulai ada perkalian, pembagian atau bahkan menghitung luas suatu bangun. Hingga pada tingkat SMA materi yang diajarkan lebih luas dan kompleks.

Salah satu yang mungkin sudah tidak asing lagi adalah korespondensi satu-satu. Sebenarnya apa itu korespondensi satu-satu? Bagaimana rumus korespondensi satu-satu himpunan ini?

Pada pembahasan kali ini kami akan memberikan materi mengenai rumus korespondensi satu-satu. Kita awali pembahasan dari definisi korespondensi satu-satu itu sendiri, hingga bagaimana contoh soal beserta pembahasan korespondensi satu-satu.

Baca juga: Rumus Logika Matematika

Pengertian Korespondensi Satu-Satu

Sebelum kita membahas pengertiannya, terlebih dahulu akan kami berikan gambaran supaya lebih mudah untuk memahami korespondensi satu-satu. Misalnya pada suatu liga sepak bola, ada beberapa kesebelasan yang ikut serta. Masing-masing kesebelasan tentu saja dilatih oleh seorang pelatih yang berbeda-beda.

Contohnya untuk kesebelasan A dilatih oleh Budi, kesebelasan B dilatih oleh Agus, kesebelasan C dilatih oleh Toni. Seorang pelatih dalam suatu kompetisi tidak mungkin melatih dua kesebelasan sekaligus. Begitu juga sebaliknya, suatu kesebelasan tidak mungkin dilatih oleh pelatih yang juga melatih kesebelasan lainnya.

Contoh lainnya, suatu rumah pasti hanya memiliki satu nomor rumah. Tidak mungkin jika dua rumah mempunyai nomor rumah yang sama. Kondisi suatu rumah yang memiliki satu nomor rumah atau suatu kesebelasan yang hanya memiliki satu pelatih ini disebut sebagai korespondensi satu-satu.

Sebagai gambaran lain, di dalam suatu kelas ada 5 siswa. Kelima siswa itu adalah Dara, Indah, Gilang, Wulan, dan Amir. Kita dapat memisahkan himpunan siswa dengan nomor absennya menjadi seperti berikut.

B = {Amir, Dara, Gilang, Indah, Wulan} dan A = {1 , 2, 3, 4, 5}

Sehingga relasi dari kedua himpunan tersebut adalah ‘nomor absen’. Maka relasi dari himpunan A ke himpunan B bisa digambarkan memakai diagram panah menjadi seperti berikut: