
Jenis-Jenis Purposive Sampling – Dalam pelaksanaan penelitian, seorang peneliti harus mengetahui beberapa hal dasar yang dijadikan sebuah pedoman terstruktur. Hal ini karena hasil akhir penelitian adalah sebuah karya ilmiah yang harus ditelaah berdasarkan berbagai teknik dan metode penyusunnya. Dengan begitu, untuk melakukan sebuah penelitian harus dilaksanakan secara detil dan cermat.
Pertimbangan pemilihan teknik dan metode harus ditelaah melalui konsep masalah penelitian yang digunakan. Hal ini juga berhubungan dengan teknik dalam melakukan pengumpulan data. Penerapan pengumpulan data berhubungan dengan berbagai macam teknik yang dapat diterapkan, salah satunya penerapan teknik purposive sampling atau teknik pengambilan sampel.
Baca juga: Pemahaman Dasar Metode Penelitian Kuantitatif dan Jenis-Jenisnya
Baca juga: Rumus Excel Vlookup Lengkap Semua Versi
Baca juga: Cara Menulis Daftar Pustaka Dan Contoh
Dalam penerapannya, teknik purposive sampling dapat diuraikan menjadi beberapa jenisnya karena berhubungan dengan tujuan dilakukannya sebuah penelitian. Hal ini akan berhubungan dengan karakteristik suatu arti populasi dan tujuan penelitian. Oleh karena itu, pelaksanaannya dapat diterapkan pada sebuah penelitian.
Jenis Purposive Sampling
Pada kesempatan kali ini akan dipaparkan mengenai jenis-jenis yang menggambarkan teknik purposive sampling. Berikut pembahasannya.
Sampel homogen
Sebuah penelitian yang menggunakan teknik purposive sampling dapat menggunakan jenis sampel homogen karena difokuskan pada satu kelompok tertentu. Kelompok tertentu ini berhubungan dengan kelompok yang sama atau homogen. Pada karakteristik sampelnya, dapat dipilih kesamaan atau ciri-ciri yang sama pada suatu kelompok. Misalnya, kesamaan budaya, usia, pekerjaan, atau yang lainnya.
Sampel heterogen atau maksimum
Umumnya, sampel heterogen adalah sampel yang sering dipilih karena berhubungan dengan kasus yang relevan dengan fenomena atau peristiwa yang terjadi. Tujuannya berhubungan dengan pemberian wawasan yang mungkin terjadi pada peristiwa tersebut. Misalnya, penelitian yang dilakukan untuk mencari tahu pendapat seseorang mengenai peristiwa dunia akhir-akhir ini.
Kasus ekstrim atau menyimpang
Sampel kasus yang ekstrim biasanya mengambil sampel dari kasus yang jarang terjadi di masyarakat. Tujuannya adalah untuk memahami kasus tersebut lebih dalam karena belum ada yang membahasnya. Bisa jadi, kasus yang diambil adalah jenis kasus yang menyimpang dari kehidupan. Misalnya, penelitian mengenai tren LGBTQ.
Kasus khusus atau tipikal
Jenis kasus khusus biasanya datang dari kasus normal atau rata-rata, namun memiliki aspek yang mendalam. Aspek yang dibahas dapat berupa aspek yang khusus sesuai dengan penerapan sebuah ilmu. Misalnya, kasus pada sampel kurikulum pendidikan.