Contoh Contoh Pantun – Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan budaya, dan termasuk negara yang banyak mempunyai keberagamana suku, agama, ras, bahasa, dan budaya di dunia. Maka tak heran jika ada banyak sekali jenis karya sastra di Indonesia.
Salah satu karya sastra di Indonesia yang sudah lama ada sejak dahulu dan masih ada sampai sekarang adalah puisi. Puisi terdiri dari dua jenis yakni puisi lama dan puisi baru. Salah satu karya sastra yang termasuk ke dalam puisi lama adalah pantun.
Pantun merupakan salah satu puisi lama yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Pantun sendiri di setiap daerah mempunyai julukan yang berbeda. Seperti dalam bahasa jawa misalnya, pantun dikenal sebagai parikan.
Sementara dalam bahasa sunda dikenal dengan paprikan dan umpasa dalam bahasa batak. Walaupun dalam setiap daerah mempunyai julukan yang berbeda, tetapi sebenarnya pantun itu sama saja baik jenisnya ataupun ciri-ciri kebahasaannya.
Pengertian Pantun
Pantun sendiri berasal dari kata patuntun yang merupakan bahasa minangkabau yang berarti pentuntun atau menuntun. Maksud dari kata pentun ini adalah pantun adalah kata-kata yang disusun secara rapi agar enak didengar ataupun dibaca. Pantun ini dari dahulu masih tetap sama dan tidak mengalami pengubahan sastra yang terlalu signifikan.
Pada jaman dahulu, awal mulanya pantun tidak ditulis dan diabadikan berupa tulisan. Nama hanya diucapkan secara lisan saja. Karena jaman sudah semakin berubah dan seiring dengan berjalannya waktu, pantun dibukukan supaya budaya Indonesia masih tetap lestari.
Oleh krena itu, pantun juga tidak memiliki hak cipta dan boleh diucapkan oleh siapa saja. Asalkan pantun tidak di klaim oleh negara lain, maka dari itu sebagai generasi muda Indonesia harus melestarikan budaya kita.
Ciri-ciri Pantun
Sama seperti karya sastra yang lainnya, pantun juga mempunyai ciri-ciri khusus. Dengan adanya ciri-ciri maka anda bisa membedakan yang mana pantun dan yang mana bukan pantun, sehingga mempunyai khas sendiri. Adapun ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut :
- Pantun terdiri atas 4 baris
- Pada setiap baris pantun mempunyai 8-12 suku kata
- Pantun mempunyai sajak A-B-A-B atau bisa menggunakan sajak A-A-A-A, tetapi ada pula yang menggunakan sajak A-A-B-B
- Pantun terdiri atas sampiran dan juga isi
Struktur Pantun
Setiap karya sastra pasti memiliki struktur, sama halnya pantun. Seperti yang sudah jelaskan di atas (pada ciri-ciri pantun), pantun terdiri atas sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama pada pantun dan berisi hal-hal umum yang memiliki fungsi sebagai pengantar untuk isi pantun.
Fungsi utama sampiran pada pantun yaitu untuk menyiapkan rama dan irama untuk dapat memudahkan para pendengar dalam memahami isi pantun.
Hal ini dikarenakan pantun merupakan sebuah karya sastra lisan. Sehingga dengan adanya pola rima dan irama menegaskan sifat kelisanan pantun. Isi merupakan inti dari pantun yang terdapat pada dua baris teakhir. Dan ada juga pesan-pesan dan petuah pada isi pantun untuk para pendengar.
Fungsi Pantun
Adanya sebuah karya sastra seperti pantun tentu bukan hanya sebagai pajangan saja, dan pastinya mempunyai fungsi dan peran dalam masyarakat. Fungsi pantun dalam masyarakat yaitu sebagai alat pemeliharan bahasa. Dengan demikian, pantun memiliki peran dalam menjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berpikir masyarakat.
Dengan adanya pantun bisa melatih kita untuk berpikir dahulu tentang makna sebuah kata sebelum diucapkan. Disamping itu, juga sebagai alat untuk melatih kita untuk berpikir asosiatif bahwa kata satu dengan lainnya yang saling berkaitan.
Jika dilihat dari cara pandang sosial, pantun juga memiliki fungsi dalam pergaulan yang kuat sampai saat ini. Kini para pemuda semakin menghargai kemampuan dalam berpantun, karena keahlian seseorang berpantun bisa menunjukkan bagaimana kecepatan seseorang dalam berpikir dan bermain kata.
Jadi bisa disimpulkan bahwa peran pantun dalam masyarakat yaitu sebagai alat penguat dalam penyampaian pesan yang berguna dalam kehidupan, sebab memang pantun mengandung pesan-pesan moral dan petuah. Sehingga keberadaan pantun ini akan membuat masyarakat bisa menjaga nilai-nilai etika serta sebagai penjaga dan media.
Contoh Pantun
Meskipun pantun merupakan sebuah karya sastra yang bisa dibilang sangat simple, tetapi pantun juga mempunyai banyak jenis. Jenis-jenis pantun dan contoh pantun bisa anda lihat dari tema serta bahasan dalam pantun itu sendiri.
Pantun adat
Pantun adat merupakan sebuah pantun yang berisi tentang suatu adat ataupun nilai-nilai kebudayaan dan adat tersebut. Jadi bisa dikatakan bahwa pantun adat merupakan media pelestari adat. Berikut adalah contoh pantun adat :
CONTOH PANTUN ADAT
Pantun adat adalah pantun yang berisi mengenai suatu adat maupun nilai-nilai kebudayaan dan adat tersebut. Jadi bisa dibilang pantun adat adalah sebagai media pelestari suatu adat. Contoh pantun adat:
Menanam kelapa di pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah
Ikan berenang lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka
Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang di buku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh
Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja
Pantun Agama
Pantun agama merupakan sebuah pantun yang berisi tentang petuah-petuah dan pesan keagamaan. Sehingga akan berfungsi sebagai pengingat mengenai dalam kehidupan bermasyarakat. Berikut dibawah ini adalah contoh dari pantun agama :
Contoh Pantun Agama
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
Daun terap di atas dulang
Anak udang mati di tuba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
Bunga kenanga di atas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Pantun Budi
Pantun budi merupakan sebuah pantun yang berisi mengenai ajaran budi pekerti dan perilaku luhur dalam kehidupan bermasyarakat. Pantun budi mengajarkan kepada masyarakat mengenai etika-etika dan budaya luhur yang perlu dilaksanakan. Berikut ini adalah contoh pantun budi.
Pantun Jenaka
Pantun jenakan merupakan sebuah pantun yang berisi lelucon sehingga dapat menghibur para pendengar. Biasanya masyarakat akan menggunakan pantun jenaka sebagai media untuk menyindiri namun tidak menimbulkan rasa tersinggung karena hanya untuk hiburan saja. Berikut ini adalah contoh dari pantun jenaka :
Contoh Pantun Jenaka
Di mana kuang hendak bertelur
Di atas lata di rongga batu
Di mana tuan hendak tidur
Di atas dada di rongga susu
Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat
Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada di dalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya
Naik ke bukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh
Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palem
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak
jangan suka makan mentimun
karna banyak getahnya
hai kawan jangan melamun
melamun itu tak ada gunanya
Anjing bermain dengan tali
Kera duduk membaca koran
Bagaimana hati tak geli
Kepala botak suka sisiran
Berenang jauh para ikan
Mereka bebas hatinya senang
Badan kurus kurang makan
Kalau ditiup goyang-goyang
Nemu gelang di pekarangan
Tapi gelang sudah karatan
Siapa nyampah sembarangan
Pasti pacarnya orang utan
Jalan-jalan ke pinggir empang
Nemu katak di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Kamu botak minta dikepang
Pak Tegus pergi ke Bali
Melihat bule sedang menari
Aduh pantas kau bau sekali
Kau belum mandi enam hari
Burung Glatik
Lagi hinggap di batu. . .
Kamu memang cantik
Tapi kok badannya bau
Good morning
Selamat pagi
Gigi kuning
Ga pernah gosok gigi
Pantun Nasehat
Pantun nasehat merupakan sebuah pantun yang mempunyai pesan dan petuah yang ingin disampaikan kepada para pendengar. Pesan tersebut biasanya mengenai berperilaku yang baik ataupun nasihat mengenai kehidupan sosial dalam bermasyarakat. Berikut ini adalah contoh dari pantun nasihat :
Contoh Pantun Nasihat
Kayu cendana di atas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Kemuning di tengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
Parang ditetak ke batang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu
Padang temu padang baiduri
Tempat raja membangun kota
Bijak bertemu dengan jauhari
Bagaikan cincin dengan permata
Ngun Syah Betara Sakti
Panahnya bernama Nila Gandi
Bilanya emas banyak di peti
Sembarang kerja boleh menjadi
Jalan-jalan ke Kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
Belajarlah dengan tekun
Pantun Teka-teki
Pantun teka-teki merupakan sebuah pantun yang berisi tentang teka-teki atau tebak tebakan yang bisa ditebak oleh para pendengar. Berikut ini adalah contoh dari pantun teka-teki.
Contoh Pantun Teka Teki
Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk di hidung?
Beras ladang sulung tahun
Malam malam memasak nasi
Dalam batang ada daun
Dalam daun ada isi
Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun ke sawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala di bawah ?
Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji di luar apa buahnya
Pantun Perpisahan
Pantun perpisahan adalah pantun yang biasa digunakan untuk perpisahan atau bisa juga ketika anda tidak akan bertemu dengan seseorang dalam jangka waktu yang tertentu. Berikut adalah contoh dari pantun perpisahan :
Contoh Pantun Perpisahan
Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang di tapak tangan
Biar jauh di negeri satu
Hilang di mata di hati jangan
Bagaimana tidak dikenang
Pucuknya pauh selasih Jambi
Bagaimana tidak terkenang
Dagang yang jauh kekasih hati
Duhai selasih janganlah tinggi
Kalaupun tinggi berdaun jangan
Duhai kekasih janganlah pergi
Kalaupun pergi bertahun jangan
Pantun Cinta
Pantun cinta atau pantun percintaan merupakan sebuah pantun yang berisi tentang kisah asmara. Atau bisa pula ditujukan kepada orang spesial yang dicintai. Biasanya pantun ini akan digunakan oleh orang yang sedang kasmaran atau bisa juga digunakan untuk merayu pasangan anda. Berikut ini adalah contoh pantun cinta.
Contoh Pantun Cinta
Coba-coba menanam mumbang
Moga-moga tumbuh kelapa
Coba-coba bertanam sayang
Moga-moga menjadi cinta
Jangan suka bermain tali
Kalau tak ingin terikat olehnya
Putus cinta jangan disesali
Pasti kan datang cinta yang lainnya
Limau purut lebat di pangkal
Sayang selasih condong uratnya
Angin ribut dapat ditangkal
Hati yang kasih apa obatnya
Pantun Pendidikan
Pantun pendidikan adalah pantun yang ditujukan pada pelajar di Indonesia agar semangat belajarnya terpacu dan dapat menghasilkan sumber daya manusia bangsa Indonesia yang berkualitas. Untuk bisa meraih Indonesia yang lebih baik lagi dan semakin maju dengan generasi masa depan. Berikut ini adalah contoh pendidikan.
Masak angsa di kuali
Bukan lagi di perigi
Sebaiknya kamu mengabdi
Di pangkuan ibu pertiwi
Tanam padi di tengah sawah
Sawah subur hasil melimpah
Pagi hari ke sekolah
Sore hari ke madrasah
Kalau kau pergi ke dusun
Jangan lupa bawa beras
Belajarlah dengan tekun
Supaya kau naik kelas
Pantun lucu
Pantun lucu merupakan pantun yang bertujuan untuk menghibur jadi, apabila ada bahasa yang tidak baku, mohon dimaklumi. Karena memang tujuan pantun lucu adalah untuk hiburan semata. Berikut ini adalah contoh pantun lucu.
Kue rangin rasanya manis
Kue tar bukanlah lapis
Malam dingin hujan gerimis
Sebentar bentar kebelet pipis
Stasiun tugu stasiun kereta api
Tempat jualan si tukang lapis
Hari minggu cuma nonton tipi
Mau jalan dompet dah menipis
Itulah contoh-contoh pantun, meskipun pantun adalah sebuah karya sastra yang simpel namun juga tetap merupakan budaya Indonesia dan harus dilestarikan. Jadi anak muda juga harus tahu dan bisa berpantun. Kalau bukan kita yang melestarikan lalu siapa lagi.