Cara Menghitung Resistor Dan Tabel Warna

Menghitung Nilai ResistorResistor adalah sebuah komponen yang penting dan sering dijumpai pada sirkuit elektronik. Bisa dikatakan  hampir pada setiap sirkuit elektronik sudah pasti terdapat resistor. Namun banyak diantara kita yang sudah bekerja di perusahaan perakitan Elektronik  ataupun  yang menggunakan peralatan  Elektronik  tersebut tidak tahu bagaimana cara membaca kode warna dan kode angka yang  terdapat pada resistor itu sendiri.

Pada dasarnya Resistor adalah sebuah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang memiliki fungsi untuk dapat membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.

Berdasarkan bentuk dan proses pada pemasangan PCB, Resistor terdiri dari 2 bentuk yaitu komponen Axial/Radial dan Komponen Chip. Bentuk kompoen Axial/Radial,nilai pada resistor diwakili dengan kode warna sehingga kita harus tahu cara membaca dan mengetahui nilai-nilai yang terdapat pada warna tersebut sedangkan untuk komponen chip,nilainya diwakili dengan kode tertentu dan pastinya akan lebih mudah untuk membacanya. Kita juga dapat  mengetahui nilai suatu Resistor dengan cara menggunakan alat pengukur Ohm Meter atau MultiMeter. Satuan nilai Resistor adalah Ohm (Ω).

Baca juga: Rencana Anggaran Biaya Proyek

Fungsi Resistor

Resistor memiliki fungsi utama sebagai penghambat arus listrik. Apabila ditinjau secara mikroskopik, unsur-unsur penyusun resistor mempunyai sedikit sekali elektron bebas. Akibatnya adalah pergerakan elektronya akan menjadi sangat lambat. Sehingga arus yang terukur pada multimeter akan menunjukan angka yang jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan rangkaian listrik tanpa resistor.

Meskipun kita menyusun rangkaian listrik tanpa resistor, maka bukan berarti tidak terdapat hambatan listrik  didalamnya. Karena setiap konduktor tentu mempunyai nilai hambatan, walaupun relatif kecil. Tetapi dalam perhitungan matematis, biasanya kita akan abaikan nilai hambatan pada konduktor tersebut, dan kita anggap konduktor dalam kondisi ideal. Hal ini berarti besar resistansi konduktor adalah nol.

Bisa Anda bayangkan bila konduktor yang ada pada rangkaian listrik tidak mempunyai hambatan sama sekali. Ya, proses transfer daya tentunya akan lebih optimal, bila kita aplikasikan pada komputer maka kecepatan komputer akan semakin meningkat dengan spesifikasi prosesor yang sama. Hal inilah yang beberapa dekade terakhir telah menjadi bahan perbincangan para ilmuwan bagaimana untuk menciptakan konduktor tanpa hambatan, atau yang biasa disebut dengan superkonduktor.

Cara Menghitung Nilai Resistor Berdasarkan Kode Warna

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, nilai Resistor yang memiliki bentuk  Axial diwakili denganwarna-warna yang terdapat di tubuh (body)Resistor tersebut dalam bentukgelang. Pada umumnya memiliki 4 gelang dalam tubuh resistor,namun ada juga yang 5 gelang. Gelang berwarna Emas dan Perak terletak cukup jauh dari warna gelang lainya  sebagai tanda gelang yang terakhir. Gelang yang terakhir ini merupakan nilai toleransi pada nilai resistor yang telah bersangkutan.

Tabel Resistor

Perhitungan untuk resistor dengan 4 gelang warna:

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

Perhitungan untuk resistor dengan 5 gelang warna:

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.

Contoh Perhitungan Resistor Lainnya:

Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi

Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm

Untuk mempermudah menghafalkan warna di Resistor, kami memakai singkatan seperti berikut :

HI CO ME O KU JAU BI UNG A PU
(HItam, COklat, MErah, Orange, KUning. HiJAU, BIru, UNGu, Abu-abu, PUtih)

Baca juga: Cara Menghitung Tagihan Listrik

Cara Menghitung Resistor Berdasarkan Kode Angka

Dengan Membaca nilai Resistor yang memiliki bentuk komponen Chip akan  lebih mudah dari Komponen Axial, sebab  tidak memakai kode warna untuk  pengganti nilainya. Kode yang dipakai oleh Resistor yang memiliki bentuk Komponen Chip memakai Kode Angka langsung jadi akan sangat mudah dibaca atau disebut dengan Body Code Resistor (Kode Tubuh Resistor)

Contoh :

Kode Angka yang tertulis di badan Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3;

Contoh cara pembacaan dan cara menghitung resistor berdasarkan kode angka adalah sebagai berikut :

Masukkan Angka ke-1 langsung = 4
Masukkan Angka ke-2 langsung = 7
Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 10³
Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm)

Contoh-contoh perhitungan lainnya :

222 → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm

103 → 10 * 10³ = 10.000 Ohm atau 10 Kilo Ohm

334 → 33 * 104 = 330.000 Ohm atau 330 Kilo Ohm

Ada juga yang memakai kode angka seperti dibawah ini :
(Tulisan R menandakan letaknya koma decimal)
4R7 = 4,7 Ohm
0R22 = 0,22 Ohm

Keterangan :

Ohm = Ω
Kilo Ohm = KΩ
Mega Ohm = MΩ
1.000 Ohm = 1 kilo Ohm (1 KΩ )
1.000.000 Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)
1.000 kilo Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)

Update Berita Terbaru di Google News